A.
Sifat- Sifat Listrik dan Magnet
Sifat-sifat
listrik dan magnet merupakan sifat yang dimiliki oleh listrik dan magnet yang
masing-masing berbeda. Sifat listrik hanya dimiliki oleh listrik yang dilihat
dari gejala kelistrikan. Listrik dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu listrik
statis dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu
benda tanpa memperhatikan gerak atau aliran muatan listrik. Ilmu yang
mempelajari tentang listrik statis adalah elektrostatiska. Sedangkan listrik
dinamis mempelajari sifat kelistrikan dengan memperhatikan muatan yang bergerak
mengalir. Ilmu yang mempelajari tentang listrik dinamis adalah elektrodinamika.
Untuk menerangkan pengertian adanya sifat kelistrikan pada suatu benda, perlu
dipahami adanya konsep atom yang dimunculkan oleh para ahli diantaranya teori
atom Dalton, Thompson, Rutherford dan Bohr. Yang secara umum menjelaskan bahwa:
1.
benda terdiri atas atom-atom sejenis.
2.
Setiap atom terdiri atas sebuah inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih
electron.
3.
Inti atom bermuatan positif, sedangkan electron bermuatan negative.
4.
Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan
netral(tidak bermuatan listrik).
Benda
atau materi pada umumnya mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah
electron disebut benda dalam keadaan netral. Jika keseimbangan antara jumlah
proton dan jumlah electron diganggu yaitu adanya pengurangan dan penambahan
muatan electron, maka benda tersebut bermuatan listrik. Benda akan bermuatan
listrik positif jika kekurangan electron dan akan bermuatan negative jika
kelebihan neutron.
Magnet
adalah sebuah benda yang mampu menarik atau menolak benda lain. Biasanya benda
yang mampu ditarik magnet merupakan logam. Berikut ini adalah sifat-sifat yang
dimiliki oelh magnet:
1.
Magnet dapat menarik benda-benda
tertentu. Magnet tidak dapat menarik semua benda tetapi hanya benda-benda
tertentu saja. Misalnya benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
2.
Gaya magnet dapat menembus permukaan benda. Semakin kuat gaya yang dimiliki magnet maka semakin
tebal permukaan yang dapat ditembus oleh magnet tersebut.
3.
Gaya yang terdapat disekeliling magnet disebut medan magnet. Semaki n kuat gaya
magnet maka semakin luas medan magnetnya.
4.
Magnet memiliki dua kutup, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub
magnet merupakan bagian magnet yang memilikin gaya paling besar.
5.
Dua buah magnet jika saling didekatkan, kutub senama akan tolak menolak
sedangkan yang tak senama akan tarik menarik.
6.
Semakin dekat terhadap magnet maka medan magnetnya akan semakin rapat sehingga
gaya magnetnya semakin kuat.
7.
Magnet akan kehilangan sifat kemagnetannya jika sering jatuh, dipukul,
dipanaskan atau dibakar.
B. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MENURUT HIPOTESIS MAXWELL
Teori mengenai gelombang elektromagnetik pertama kali perkenalkan
oleh James Clerk Maxwell (1831-1879).
Dengan melihat aturan dasar kelistrikan dan kemagnetan, Maxwell mengemukakan
suatu hipotesis sebagai berikut.
Gambar 1. James Clerk Maxwell
“Karena perubahan
medan magnetic dapat menimbulkan medan listrik maka sebaliknya perubahan medan
listrik akan dapat menimbulkan medan magnetik’’.
Percobaannya diakukan dengan dua buah bola lampu isolator
yang dikaitkan pada ujung pegas, kemudian diberi muata listrik berbeda, satu
bola diberi muatan positif, sedangkan bola yang lain diberi muatan negative. Selanjutnya,
kedua bola digetarkan sehingga jarak kedua bola berubah-ubah terhadap waktu dan
kedua muatan menimbulkan medan listrik di sekitarnya yang berubah terhadap
waktu pula. Menurut Maxwell perubahan medan listrik ini akan mnimbulkan
perubahan medan magnetic yang berubah terhadap waktu. Dengan adanya perubahan
medan magnetic maka akan timbul kembali medan listrik yang besarnya juga
berubah-ubah. Demikian seterusnya, sehingga didapatkan proses berantai dari
perubahan medan listrik dan mean magnetic yang menjalar ke segala arah.
Apabila penjalaran medan listrik dan medan magnetik tersebut
ditinjau pada satu arah tertentu maka dapat dilukiskan seperti pada gambar
dibawah ini.
Gambar 2. Gelombang Elektromagnetik
Keterangan gambar:
B = Medan Magnet
E = Medan Listrik
Z = Arah Perambatan
Vektor medan listrik dan magnetic pada gelombang
elektromagnetik memilih ke yang sama dan tegak lurus satu sama lain terhadap
arah perambatan gelombangnya.
Menurut perhitugan Maxwell, kecepatan perambatan gelombang
elektromagnetik hanya tergantung pada dua besaran, yaitu:
1. Permitivitas listrik (Ɛ0),
dan
2. Permeabilitas magnetic (µ0).
Sehingga dirumukan
dengan:
Apabila nilai
permitivitas listrik Ɛ0 =8,85
x 10-12C/Nm2 dan nilai permeabilitas magnetic
µ0 =12,60 x 10-4Wb/Am,
diperoleh nilai kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik c =3 x 108m/s.
karena cepat rambat gelombang elektromagnetik ini tepat sama dengan cepat
rambat cahaya di ruang hampa maka dapat disimpulkan bahwa cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik.
|
Maxwell jugammenunjukan
bahwa gelombang elektromagnetik adalah konsekuensi alami dari hokum dasar yang
dinyatakan dalam empat persamaan berikut.
Persamaan diatas
adalah hokum gauss. Fluks total melalui permukaan tertutup sama dengan muatan
total didalam permukaan yang dibagi dengan eksilon nol. Hukum ini menyiratkan bahwa medan listrik
akibat muatan titik berubah berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak dari
muatan tersebut.
Persamaan diatas
menyatakan bahwa fluks magnetic yang melewati permukaan tertutup adalah nol.
Jumlah garis-garis medan magnet yang masuk volume tertutup harus sama dengan
jumlah yang meninggalkan volume tersebut.
Persamaan diatas
menyatakan bahwa perubahan medan listrik berbanding lurus dengan perubahan
medan listrik terhadap waktu.
Persamaan diatas
menyatakan bahwa besarnya perubahan medan listrik sebanding dengan perubahan
kuat arus dan perubahan medan magnet terhadap waktu.
Post a Comment