Tulisan ini diambil dari buku " Tanya Jawab tentang Injil" edisi ke 9 yang terbit pada tahun 2002.




Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF di Jakarta. 

Bagaimana seharusnya kita harus berbakti kepada Tuhan Allah?

Cara umat Kristen berbakti kepada Allah sering menimbulkan pertanyaan, seperti : mengapa orang Kristen tidak membuka sepatu sebelum masuk gereja? Mengapa tidak bersujud bila berdoa? mengapa tidak mencuci diri sebelum berdoa?
Untuk menjawab, marilah kita mengikuti cerita berikut.
Pada suatu hari, dua orang Kristen masuk ke gereja. Seorang diantaranya meninggalkan sepatunya dahulu sebelum masuk. Yang seorang lagi tidak. Kemudian ternyata bahwa orang yang membuka sepatunya itu tidak berdoa dengan sungguh hati. Ia tidak berdoa dengan tulus ikhlas. Tetapi orang yang tetap memakai sepatunya itu berdoa dengan penuh kerendahan hati serta menginsafi dosa-dosanya. Ia benar-benar mengharapkan pengampunan atas segala dosanya itu. 
Sekarang diantara mereka siapakah yang benar-benar berbakti kepada Allah??
Jawabnya tentu orang yang tetap memakai sepatunya itu, sebab dialah yang benar-benar berdoa dengan Tulus ikhlas dan dengan kerendahan hati.
Disini kita lihat bahwa Allah menerima ibadat seseorang tanpa melihat pakaian dan cara beribadatnya. Tetapi jelas Allah tidak menerima ibadat seseorang yang hatinya jahat. "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar (Mazmur 66:18).
Itulah sebabnya Tuhan Yesus tidak memberi banyak peraturan mengenai tatacara menyembah Allah. Ia tidak mengharuskan kita untuk membungkuk atau mencuci badan dengan cara tertentu. Ajaran Yesus Kristus yang terpenting ialah bahwa kita harus menyembah Allah dengan rendah hati, tulus ikhlas dan penuh percaya.
Ia berkata,"Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-nya dalam roh dan kebenaran" (Yohanes 4:24).


Janganlah perdebatkan cara kebaktian.


Orang menganut tatacara yang berlainan pada aktu berbakti kepada Allah. Ada yang berbakti hari Minggu dan ada pada hari-hari lainnya.
Tidak begitu penting mempersoalkan perbedaan dari kebiasaan ini. Dan tidak dapat dibenarkan bila orang Kristen mempersoalkannya. Janganlah membuang waktu dengan perbedaan-perbedaan , melainkan marilah kita persembahkan ibadat yang benar kepada Allah.

Bagaimana cara beribadat dengan benar? 

Untuk berbakti kepada Allah dengan penuh kebenaran, maka yang terutama ialah: kita harus mempunyai hati yang tulus dan bersih. Allah Mahasuci dan Mahamulia , sehingga bila hati kita tidak murni, kita tidak layak menghampiri hadiratnya. Alkitab berkata, 'Yang merupakan pemisah antara kamu dan Allah-mu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu' (Yesaya 59:2).
'Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah' (Matius 5:8).

Sebuah contoh cerita

Seorang ibu memasak nasi untuk keluarganya. Ia memasak dengan menggunakan periuk yang besar. Tentu bila nasinya sudah diambil dari periuk itu, masih ada tinggal sisa nasi didalamnya. Apakah yang selalu dilakukan ibu itu untuk membersihkan periuknya setiap kali selesai dipakai?Aneh sekali! Dengan sekuat tenaga ibu itu membersihkan bagian luar periuk terlebih dahulu, sehingga sesudah bersih, tenaganya tidak cukup untuk membersihkan bagian dalamnya. Perhatikan dengan persoalan kita tadi.
Keesokan harinya ia memasukan periuk itu beras untuk dimasak. Tapi,

Sisa nasi kemarin masih tertinggal;
Mungkin juga sisa nasi dari kemarin dulu;
Dan sisa nasi sebelum hari itu;
Serta sisa-sisa nasi dari hari-hari sebelumnya;

Bila sisa-sisa nasi yang sudah basi tadi dicampur dengan nasi yang masih segar, tentu saja semua menjadi basi. Baunya yang tidak enak langsung bisa kita cium. Jadi bila kita hendak membersihkan periuk, bersihkanlah bagian dalamnya terlebih dahulu.

Demikian juga dengan kiuta, bila kita datang menyembah Tuhan Allah, harus nya hatikita terlebih dahulu kita bersihkan, karena Yesus berkata "sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan,..... Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang" (Markus 7:21-23).

Bagaimana caranya untuk memperoleh hati yang suci?

 Ada orang yang berpendapat bahwa dosa dapat dihapus dengan mempersembahkan korban kepada Allah. Juga ada yang berpendapat bahwa dosa dapat dihapus dengan jalan menyucikan tubuh. Tapi keyakinan Kristen ialah "Korban persembahan yang bagaimana pun, atau mencuci tubuh sebersih apapun adalah mustahil dapat membersihkan hati kita". Hidup men.urut kehendak Allah melebihi segala macam korban dan persembahan (I samuel 15:22). Baik dengan cara berbuat kebaikan ataupun kebijakan , kita tak kunjuk membasuh diri dari dosa. Mungkin kita dapa mentaati hukum-hukum Allah, tetapi kuasa dosa terlalu besar bagi kita hingga kita sering ditaklukkan.

Kabar baik dari Yesus Kristus menyatakan bahwa betapa besar perhatian Allah akan kelemahan kita. Karena itu Allah telah mengaruniai kita Juru slamat yang berkuasa untuk membersihkan hati kita, sering menolong dan menguatkan kita melawan kuasa dosa. Bila kita menerima dia dan percaya kepada-Nya, pasti kita mampu beribadat dengan hati yang suci. Penuh dengan kebenaran.

Buku ini ditulis agar kita dapat lebih mengerti dan lebih dalam mengenal Juru selamat yang telah diutus Allah ke dunia ini.

Selanjutnya baca disini

Post a Comment

 
Top