Alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Sebutan 'Anak Allah' ini sering menimbulkan salah pengertian. Sebab itu sangat penting untuk menerangkan apa yang dimaksud dengan ''Anak Allah".


Apakah yang dimaksud dengan 'Anak Allah'?

Perkataan 'anak' tidak selalu mutlak berarti bahwa hal itu adalah buah dari hubungan suami-istri diantara pria dan wanita. Misalnya,'anak kunci' tidak berarti kunci itu kawin dengan induk kunci dan kemudian mempunyai anak.

Contoh lain lagi
Didalam Alkitab, Yesus Kristus diberi gelar 'anak guruh' kepada dua orang muridnya, yaitu Yohanes dan Yakobus, anak-anak Zebedeus (Markus 3:17). Gelar ini tidak berarti bahwa ibu  mereka menikah dengan guntur: melainkan menunjukan sifat Yohanes dan Yakobus, yaitu sifat seperti guruh.
Demikian juga sebutan 'Anak Allah' tidak berati Allah Yang Mahakuasa telah mengambil seorang wanita selaku istri-Nya, kemudian mempunyai Anak dengan jalan yang sama dengan manusia. Tentu tidak ada orang Kristen yang berpandangan seperti ini (lihat Matius 1:18-21). Maka tidaklah perlu merasa aneh bila mendengarkan perkataan 'Anak Allah', karena maksud yang sebenarnya lain dari pada yang biasa dipikirkan orang. Kita dapat menerangkannya seperti berikut :

a. Anak Allah adalah gambar Allah

Contoh : Pada suatu hari seorang Romo menguji beberapa orang yang hendak dibabtiskan. Sebagian terdiri dari anak-anak sekolah dan sebagian lagi orang-orang dewasa. Mereka satu demi satu menghadap Romo tadi untuk menjawab beberapa pertanyaan. Romo itu sangat puas atas jawaban-jawaban mereka. Ketika tiba giliran seseorang untuk masuk dan diuji, Romo itu terkejut! Ia mengenal bentuk muka orang tersebut, dan ia yakin sudah mengujinya. Tetaoi mengapa dia datang  untuk kedua kalinya?
Setelah diselidiki, ternyata bahwa mereka adalah ayah dan anak yang datang untuk menerima baptisan pada hari yang sama. Romo tersebut melihat wajah dan roman mereka sama. Bedanya ialah yang seorang sudah dewasa, yang seorang lagi masih muda. Tetapi dengan melihat muka sang anak, kita mengetahui muka ayahnya.

Penjelasan: Tuhan Yesus Berkata, ' Barangsiapa telah melihat aku, ia telah melihat Bapak' (Yohanes 14:9). Tentu saja Allah tidak memiliki wajah yang sama dengan kita manusia. Ia tidak akan dapat dilihat dengan matakita, tapi bila kita melihat sifat-sifat dan karya Tuhan Yesus, maka kita akan mengenal Allah. Maka kita akan mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, itu berarti bahwa Dia adalah 'gambar Allah yang tidak kelihatan' (Kolose 1:15) dan bahwa dalam Dia, Allah akan menyatakan diri dengan sempurna.

b. Anak Allah dalam arti Utusan Allah

Contoh : Bila seorang raja ingin mengirim utusan yang lebih tinggi dari segala duta dan menterinya, tentu ia akan mengutus putranya sendiri. Orang akan menghormati putranya ini sama seperti menghormati rajanya.
Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang tuan tanah yang menyewakan kebun anggurnya kepada beberapa penggarap dan kemudian pergi ke negeri lain. Tapi penggarap-penggarap ini tidak mau menyerahkan hasil kebun anggur itu. Kemudian tuan tanah itu mengutus pembantunya yang lain, tetapi mereka mendapat perlakuan yang kejam. Namun demikian tuan tanah yang sabar itu masih ingin memberi kesempatan terakhir bagi penggarap - penggarap tadi. Lalu ia mengirim utusanya yang paling dipilih dan paling dikasihinya, yaitu anak meraka sendiri dan satu-satunya. Ia yakin, bila mereka melihat anaknya yang tunggal ini, tentu mereka akan menghormati dan menuruti dia (Markus 12:1-6).
 Penjelasan : Allah telah menyampaikan pesan-Nya kepada manusia melalui raja-raja, imam-imam, nabi-nabi, bahkan dengan perantara malaikat-malaikat- Nya, namun manusia menolak untuk mentaatinya.
Walau demikian Tuhan Allah tidak ingin membinasakan kita. Ia ingin mendamaikan kita dengan diri-Nya sendiri. Maka akhirnya Ia menyuruh orang yang jauh lebih tinggi dari pada imam atau nabi, juga lebih tinggi dari malaikat-malaikat-Nya (Ibrani 1:1-14)

Post a Comment

 
Top