PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR SIMULTAN Ax=B
(Laporan Praktikum
Fisika Komputasi)
Oleh :
Fransiskus Armanto
1317041015
LABORATORIUM
PEMODELAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
Judul Percobaan : Penyelesaian Persamaan Linear Simultan Ax=B
Tanggal Percobaan : 12 Maret 2013
Nama : Fransiskus Armanto
NPM : 1317041015
Jurusan : Fisika
Fakultas : MIPA
Kelompok :
Satu (I)
Bandar
Lampung, 12 Maret 2013
Mengetahui,
Asisten
|
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada percobaan
ini kita akan melakukan percobaan untuk penyelesaian persamaan linier simultan,
Ax=B. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan penyelesaian persamaan linear
simultan akan sangat membantu kita dengan metode-metode yang telah ada. Dalam
berbagai situasi dimana sisem fisis dapat dinyatakan dalam bentuk sisem
persamaan, misalnya pada analisis rangkaian
listrik, keseimbangan gaya pada suatu struktur bangunan dan sebagainya.
Apabila dikaitkan dengan sistem persamaan differensial dx/dt = f(x,t), maka
syarat sistem pada keadaan stabil adalah dx/dt = 0. Sehingga menghasilkan
sistem persamaan f(x,t) = 0. Persamaan linear adalah sebuah persamaan dimana
persamaan ini merupakan persamaan yang tetap atau merupakan produk dari
persamaan yang variabel berada di dalamnya. Contohnya, sebuah persamaan yang
terdiri dari angka puluhan untuk disetarakan dengan angka nol. Persamaan ini
dikatakan linear sebab mereka digambarkan dalam garis lurus di koordinat Kartesius.
Beberapa tehnik untuk menyelesaikan persamaan linear (SPL) adalah dengan metode
Eliminasi Gauss, Metode Eliminasi Gauss Jordan, Metode Faktorisasi Crout dan
Metode Eliminasi Gauss-Seidel. Penyelesaian persamaan linier simultan adalah
penentuan nilai xi untuk semua i=1 s/d n yang memenuhi semua persamaan yang
diberikan. Permasalahan persamaan linier simultan merupakan permasalahan yang
banyak muncul ketika berhubungan dengan permasalahan multi-variabel dimana
setiap persamaan merupakan bentuk persamaan linier atau dengan kata lain setiap
variabel berpangkat paling besar sama
dengan satu.
B.
|
|
Adapun tujuan
dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.
Mahasiswa memahami berbagai metode
penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan metode eliminasi Gauss, Gauss-Jordan dan Gauss-Seidel.
2.
Mahasiswa dapat membuat program untuk
menyelesaikan persamaan linear dengan menggunakan metode eliminasi Gauss, Gauss-Jordan dan Gauss-Seidel.
3.
Mahasiwa dapat menyelesaikan masalah-
masalah fisika menyangkut penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan
metode eliminai Gauss,
Gauss-Jordan dan Gauss-Seidel.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Unuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan persamaan linier simultan dapat dilakukan dengan
menggunakan metode-metode analitik seperti pemakaian metode grafis, aturan
Crammer atau invers matriks. Metode-metode tersebut dapat dilakukan dengan
mudah bila jumlah variable dan jumlah persamaannya di bawah 4. Tetapi bila
ukurannya lebih besar maka metode-metode di atas menjadi sulit
dilakukan,sehingga pemakaian metode numerik menjadi alternatif yang banyak
digunakan. Metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
persamaan linier simultan anatara lain :
- Metode eliminasi Gauss
- Metode eliminasi Gauss-Jordan
- Metode iterasi Gauss-Saidel
Metode Eliminasi Gauss merupakan
metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu menghilangkan atau
mengurangi jumlah variabel sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu variabel
bebas. Cara eliminasi ini sudah banyak dikenal. Untuk menggunakan metode ini,
terlebih dahulu bentuk matrik diubah menjadi augmented matriks. Metode
eliminasi Gauss pada prinsipnya bertujuan mentransformasikan sistem Ax =B
menjadi sistem Ux = y. Dengan U adalah matriks segitiga atas, selanjutnya
solusi x dapat dihitung dengan teknik penyulihan mundur (Munir, 2006).
Suatu persamaan linier simultan
mempunyai penyelesaian tunggal bila memenuhi syarat-syarat antara lain Ukuran
persamaan linier simultan bujursangkar, dimana jumlah persamaan sama dengan
jumlah variable bebas, Persamaan linier simultan non-homogen dimana minimal ada
satu nilai vector konstanta B tidak nol atau ada
|
Persamaan linier simultan adalah suatu
bentuk persamaan-persamaan yang secara bersama-sama menyajikan banyak variabel
bebas. Bentuk persamaan linier simultan dengan m persamaan dan n
variabel bebas. aij
untuk i=1 s/d m dan j=1 s/d n adalah koefisien atau persamaan
simultan, xi untuk
i=1 s/d n adalah variabel bebas pada persamaan simultan. Penyelesaian persamaan
linier simultan adalah penentuan nilai xi untuk semua i=1 s/d n yang memenuhi semua
persamaan yang diberikan.
AX = B
Matrik A = Matrik Koefisien/ Jacobian.
Vektor x = vektor variabel
Vektor B = vektor konstanta.
Persamaan Linier Simultan atau
Sistem Persamaan Linier mempunyai kemungkinan solusi diantaranya tidak
mempunyai solusi, tepat satu solusi, dan banyak solusi. Suatu persamaan linier
simultan mempunyai penyelesaian tunggal bila memenuhi syarat-syarat seperti
Ukuran persamaan linier simultan bujursangkar, dimana jumlah persamaan sama
dengan jumlah variable bebas, Persamaan linier simultan non-homogen dimana
minimal ada satu nilai vector
|
Metode Eliminasi Gauss merupakan
metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu menghilangkan atau
mengurangi jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu variable
bebas. Dan matriks diubah menjadi augmented matrik :
Kita mengubah matrik menjadi matrik
segitiga atas atau segitiga bawah dengan menggunakan OBE (Operasi Baris
Elementer). Metode dasar untuk menyelesaikan Sistem Persamaan Linier
adalah mengganti sistem yang ada dengan sistem yang baru yang mempunyai himp
solusi yang sama dan lebih mudah untuk diselesaikan. Sistem yang baru diperoleh
dengan serangkaian step yang menerapkan 3 tipe operasi. Operasi ini disebut
Operasi Baris Elementer yaitu Multiply an equation through by an nonzero
constant, Interchange two equation, dan Add a multiple of one equation to
another. Untuk metode Gauss Jordan,
Metode ini merupakan pengembangan metode eliminasi Gauss, hanya saja augmented
matrik, pada sebelah kiri diubah menjadi matrik diagonal. Sedangkan untuk
metode Gauss Seidel yaitu Metode yang menggunakan proses iterasi hingga
diperoleh nilai-nilai yang berubah. Beberapa persamaan linier yang penyelesaiannya
harus dilakukan secara serentak atau simultan (Ramadijanti, 2008).
A dan B jika dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan A bukanlah angka negatif. Bentuk standar ini dapat dirubah ke bentuk umum, tapi tidak bisa diubah ke semua bentuk, apabila A dan B adalah nol. y = mx + b,\, dimana m merupaka gradien dari garis persamaan, dan titik koordinat y adalah persilangan dari sumbu-
|
|
III.
LISTING PROGRAM
A.
Metode Eliminasi Gauss
%n=dimensi
matriks
%A=matriks
koefisien
%b=vektor ruas kanan
%x=vektor
penyelesian
function
x=GAUSS(n,A,b)
vb=(1:n);
for i=1:n-1
ib=vb(i);
%proses pivoting
maxi=abs(A(ib,i));
bar=i;
ibx=ib;
for bars=i+1:n
ib=vb(bars);
if(abs(A(ib,i)))>maxi
maxi=abs(A(ib,i));
bar=bars;
ibx=ib;
end
end
ib=vb(i);
vb(i)=ibx;
vb(bar)=ib;
for j=i+1:n
ibx=vb(j);
m=-A(ibx,i)/A(ib,i);
for k=i:n
A(ibx,k)=A(ibx,k)+m*A(ib,k);
end
b(ibx)=b(ibx)+m*b(ib);
end
end
ib=vb(n); %subtitusi balik
x(n)=b(ib)/A(n,n);
for i=n-1:-1:1
ib=vb(i);
sum=b(ib);
for j=i+1:n
sum=sum-A(ib,j)*x(j);
end
x(i)=sum/A(ib,i);
end
return
%SPL-sistem
persamaan linier
clear;help
splgaus;
A=input('matriks
A:');
b=input('vektor
kolom b:');
n=length(b);
x=GAUSS(n,A,b);
x
B. Metode Gauss-Jordan
|
%fungsi untuk
melakukan eliminasi Gauss-Jordan
%untuk
menyelesaikan SPL Ax=b
%n=dimensi
matriks
%b=vektor ruas
kanan
vb=(1:n);
for kol=1:n
for bar=1:n
if(kol==bar)
%proses vipoting
ib=vb(kol);
maxi=abs(A(ib,kol));
i=kol;
ibx=ib;
for bars=i+1:n
ib=vb(bars);
if(abs(A(ib,kol)))>maxi
maxi=abs(A(ib,kol));
i=bars;
ibx=ib;
end
end
ib=vb(kol);
vb(kol)=ibx;
vb(i)=ib;
else
%proses eliminasi
ib=vb(bar);
ibx=vb(kol);
m=-A(ib,kol)/A(ibx,kol);
for j=kol:n
A(ib,j)=A(ib,j)+m*A(ibx,j);
|
b(ib)=b(ib)+m*b(ibx);
end
end
end
%nilai elemen X
for i=1:n
ib=vb(i);
x(i)=b(ib)/A(ib,i);
end
return
%SPL-sistem
persamaan linier
clear;help
spljord;
A=input('matriks
A:');
b=input('vektor
kolom:');
n=length(b);
x=GJORD(n,A,b);
x
C. Metode Gauss-Seidel
function
x=SEIDEL(n,A,b)
%fungsi untuk
melakukan iterasi Gauss-Seidel
%mencari solusi
sistem persamaan linier Ax=b
%n=dimensi
vektor x
%A=matriks
koefisien
%x=vektor
variabel
%b=vektor ruas
kanan
%pivoting
matriks A
vb=1:n;
for i=1:n
ib=vb(i);
|
ibx=ib;
m=abs(A(ib,i));
for j=i+1:n
ib=vb(j);
if(abs(A(ib,i))>m)
m=abs(A(ib,i));
bar=j;
ibx=ib;
end
end
ib=vb(i);
vb(i)=ibx;
vb(bar)=ib;
end
%proses iterasi
k=0;
for i=1:n
xk(i)=0.0;
end
tol=5.0e-5;
delta=1.6e-4;
maxstep=300;
while((k<maxstep)&(delta>tol))
for i=1:n
ib=vb(i);
m=b(ib);
for j=i+1:n
m=m-A(ib,j)*xk(j);
end
for j=1:i
if(i==j)
|
else
m=m-A(ib,j)*x(j);
end
end
end
%periksa error
delta=0.0;
for i=1:n
a=(x(j)-xk(i));
dx(i)=abs(a);
xk(i)=x(i);
if(dx(i)>delta)
delta=dx(i);
end
end
k=k+1;
fprintf('iterasi ke-%g',k);
x
end
return
%SPL-sistem
persamaan linier
clear;help
splseid;
A=input('matriks
A:');
b=input('vektor
kolom b:');
n=length(b);
x=SEIDEL(n,A,b);
x
IV.
HASIL RUNNING DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Running
Program
yang dibuat pada praktikuim kali ini hanya satu program. Program ini adalah
program untuk menyelesaikan persamaan matriks 3 dimensi menggunakan metode
Gauss. Berikut ini adalah hasil runningnya:
Setelah
memasukkan nilai parameter-parameter persamaan dalam bentuk matriks Hasil
running memberikan keluran untuk nilai x1, x2, dan x3.
B.
|
Hasil
yang didapat di atas diperoleh dari program yang dibuat dengan bentuk dan
susunan sebagai berikut:
|
Bagian
selanjutnya adalah bagian untuk proses pivoting menggunakan bentuk pengulangan
for. Pada bagian ini gunanya adalah untuk mereduksi matriks masukan n dimensi
(3 dimensi) menjadi matrik yang memiliki komponen bagian diagonal ke atas yang
tidak sama dengan nol.
Setelah
proses tersebut, proses selanjutnya dari program adalah proses eliminasi untuk
menentukan nilai Aij yang bawah dan berantai ke atas pada. Matriks A. Proses
ini juga menggunakan pengulangan for.
Bagian
terakhir adalah proses subtitusi balik yang juga menggunakan pengulangan for.
Pengulangan for pada masing-masing bagian (pivoting, eliminasi dan subtitusi)
memiliki instruksi-instruksi yang spesifik sesuai dengan kerja dan rumus dasar
dari eliminasi Gauss. Subtitusi balik akan menghasilkan nilai x1, x2,
x3.
Bahan yang
menjadi acuan bahwa persamaan linear adalah suatu persamaan yang pada saat
digambar kurvanya berupa garis lurus. Sedangkan system persamaan linear adalah
suatu sistem yang didalamnya terdiri dari minimal 2 persamaan linear. Menyelesaikan
persamaan linear sama artinya dengan mencari titik potong antara
persamaan-persamaan yang diketahui. Eliminasi Gauss merupakan salah satu metode
untuk menyelesaikan system persamaan linear. Proses untuk membawa matrik asal
ke matrik satuan menggunakan
operasi baris
elementer. Operasi baris elementer adalah:
1.
Menjumlah/mengurangi suatu baris dengan k kali baris yang
lain. k adalah
konstanta real.
2. Mengalikan/membagi
suatu baris dengan k. k adalah konstanta real. Cara ini banyak dipakai jika
sistem persamaan linear diselesaikan secara manual. Tujuannya adalah untuk mempersingkat
bentuk persamaan. Untuk mempermudah proses, matrik terlebih dahulu dibawa ke
bentuk matrik segitiga atas/bawah, kemudian ke bentuk matrik diagonal, dan akhirnya
ke matrik satuan. Gambaran program secara umum:
|
for i=ba:-1:k+1
p=eg(i,k)/eg(i-1,k);
for j=1:kolom
eg(i,j)=eg(i,j)-p*eg(i-1,j);
end
end
end
Untuk membuat matrik segitiga atas menjadi matrik
diagonal, tinggal
melakukan modifikasi terhadap skrip diatas, sehingga
didapat:
for k=ba:-1:2
for i=1:k-1
p=eg(i,k)/eg(i+1,k);
for j=1:kolom
eg(i,j)=eg(i,j)-p*eg(i+1,j);
end
end
end
Akhirnya skrip untuk mengubah matrik menjadi matrik
diagonal
adalah sebagai berikut:
for i=1:ba
if eg(i,i)~=1
eg(i,kolom)=eg(i,kolom)/eg(i,i);
eg(i,i)=1;
end
end
V.
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dengan proses running dan
analisa, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Menyelesaikan
persamaan linear sama artinya dengan mencari titik potong antara
persamaan-persamaan yang diketahui.
2.
Proses untuk
membawa matrik asal ke matrik satuan menggunakan operasi baris elementer.
3.
Subtitusi
balik akan menghasilkan nilai x1, x2, x3.
4.
Proses
eliminasi untuk menentukan nilai Aij dari bawah kemudian berantai ke atas dalam matriks A.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin,
2009. Penyelesaian Persamaan Linear
Simultan. Di acces pada 25
April 2013. http://aminudin21.blogspot.com.
Aryuanda. 2006. Dasar Pemrograman MATLAB. Bandung : ITB.
Munir, rinaldi. 2006. Metode
Numerik. Bandung:
Informatika Bandung.
Ramadijanti,
Nana, 2009. Penyelesaian Persamaan Linear
Simultan. Di acces pada 25 April 2013. http://lecturer.eepis-its.edu.
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN........................................................................ i
ABSTRAK.................................................................................................. ii
DAFTAR
ISI............................................................................................... iii
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ……………………..................................... 1
B. Tujuan
Percobaan.................................................................. 2
II. TINJAUAN
PUSTAKA
III. LISTING
PROGRAM
A. Metode Eliminasi Gauss...................................................... 7
B.
Metode Gauss Jordan........................................................... 8
C. Metode Gauss
Seidel............................................................ 9
IV. HASIL
RUNNING DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Running...................................................................... 13
B. Pembahasan.......................................................................... 14
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
|
PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR SIMULTAN Ax=B
Oleh
Shella
Windi Oktivianty
ABSTRAK
|
Post a Comment